Ketika Makan di Tempat Umum

Halo teman-teman yang sudah ngumpul di saungrachma.com .
Kali ini saya mau menulis tentang beberapa kebiasaan dari beberapa orang yang makan ditempat umum, yang menurut jaman orang tua saya dulu sebenarnya bukan kebiasaan yang baik atau dipertahankan, apalagi dibudayakan dan diajarkan ke anak-anak kita.
Ceritanya, saya sedang mengajak makan malam keluarga saya di sebuah mall. Ketika itu meja seberang kami yang isinya beberapa ibu muda dengan berpakaian kekinian bersama anaknya hampir selesai menyantap makanan mereka. Banyak sekali yang mereka pesan, ya jelaslah.. orang yg makannya juga banyak 藍藍藍



Sambil menunggu pesanan kami datang, diantara kami ada yang ngobrol kecil merencanakan sesuatu setelah makan, ada juga yang asik mainan dengan gadgetnya.
Yang menarik buat saya, dan beberapa orang dari kami adalah meja diseberang kami. Ya, meja yang tadi berisi beberapa ibu muda bersama anak-anaknya.
Sebagaimana kami tahu, harga ditempat makan itu tidak murah dibandingkan dengan warteg atau nasi goreng kaki lima. Di mejanya berserakan remahan makanan yang sempat tadi saya lihat ada udang goreng tepung yang dilempar sang anak. Tapi tidak dimakan ibunya atau dibereskan supaya meja makan tetap terlihat rapi dan bersih layaknya makan dirumah.
Pertanyaannya adalah :
- kenapa piring-piring mereka masih tersisa lebih dari setengah piring? Pun makanan pendamping lainnya berikut minumannya.
- Apakah rasanya tidak enak? Atau mereka hanya kekenyangan? Apa dikira bagai orang kaya seperti yang di televisi yang tak pernah menghabiskan makanannya?
- atau mereka pikir malu untuk menghabiskan makanan sampai bersih?
- apa obrolan mereka segitu pentingnya, sampai tidak bisa mengajarkan anaknya untuk menghargai makanannya?
- apa mereka malu jika mereka tetap menjaga kebersihan dan kerapihan meja makan ditempat umum Saat Makan? Takut dikira pembantu? Sehingga diserahkan pada pelayan restoran untuk membersihkannya.
- tahukah mereka, banyak orang-orang tua yang berpikir ulang untuk mengajak anaknya makan ditempat yang seperti ini untuk  1 bulan sekali meskipun gaji mereka lumayan?
Dalam tulisan bebas ini, saya tidak ingin mengkritik siapapun. Hanya saja sedang berpikir bagaimana mereka bisa melakukan itu?
Ketika saya memperhatikan mereka pergi ke kasir pun, mereka membayar dengan cukup sibuk membolak balikan dompet mereka dan isi tas nya. Disini tanpa sengaja saya tersenyum. Ya.. saya tersenyum karena dipikiran saya berkata, kenapa mereka tidak menghargai makanannya?
Jika tulisan saya dianggap mengganggu beberapa orang, saya mohon maaf. Saya hanya merasa terganggu dengan kebudayaan timur kita tentang sopan santun yang ada sejak dulu tapi mulai terkikis oleh budaya kebebasan bertindak.

NEW POST

Rahasia Pluit Wasit Pertandingan Sepak Bola yang Harus Kalian Tahu

Source : Dall-e - www.bing.com Priiit...!!! Itu memang suara pluit, tapi bukan pluit wasit sepak bola ya.# Siapa nih pembaca disini yang mer...

Rekomendasi

Popular Posts